teks lengkap pidato ahmadinejad pada konferensi anti-rasisme di jenewa 20 april 2009 | for everyone |
mungkin banyak yang sudah baca. saya dari hari senin udah niat banget
mau menerjemahkannya, tapi sayang waktunya banyak terbagi-bagi (maklum
anak saya lagi sakit). tapi syukur alhamdulillah, ternyata sudah ada
ikhwan yang menerjemahkannya. jadi bagi yang belum tau, silahkan baca.
setelah itu, kalau bisa, mari kita berdoa semoga suatu saat negara
tercinta ini punya pemimpin sepemberani ini. amin ya rabbal alamin.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Penerjemah: Saleh lapadi. islammuhamadi.com)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bismillahirrahmanir rahim
Allahumma ‘Ajjil Liwaliyyikal Faraj Wal’Afiah Wannashr. Waj’alna min Khairi Ansharihi wa A’wanini Walmustasyhadina Baina Yadaih.
Segala puji dan syukur khusus milik Allah Yang Adil, Pengasih dan Yang Menginginkan Kebaikan Hamba-Nya.
Salam
Allah kepada para nabi ilahi mulai dari Nabi Adam hingga Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan pamungkas para nabi Muhammad saw. Mereka semua adalah
penyeru monoteisme, persaudaraan, cinta, kehormatan manusia dan
keadilan.
Pimpinan sidang,
Sekjen PBB,
Komisi Tinggi HAM,
Ibu dan bapak,
Kita
berkumpul di sini guna melanjutkan konferensi anti rasisme Durban
dengan membahas kondisi kekinian dan solusi praktis dalam perjuangan
suci dan manusiawi ini. Dalam peristiwa di beberapa abad terakhir telah
terjadi banyak kezaliman besar terhadap umat manusia. Di abad
pertengahan para ilmuwan dihukum mati. Setelah itu masuk masa perbudakan
dan pemburuan manusia tak berdosa lalu memisahkan mereka dari
keluarganya dengan mengirimkan mereka ke Eropa dan Amerika dalam kondisi
sangat buruk bila dibandingkan jutaan manusia lainnya.
Periode
kegelapan yang dibarengi oleh penjajahan berbagai daerah disertai
penjarahan kekayaan alam dan pembantaian serta mengungsikan dengan paksa
warga tak berdosa. Bertahun-tahun lewat bangsa-bangsa bangkit untuk
mengusir para penjajah lalu mendirikan pemerintah independen dan
nasional dengan nyawa jutaan manusia.
Gila
kekuasaan dalam waktu singkat memaksakan dua perang besar di Eropa dan
sebagian dari Asia dan Afrika. Perang yang hasilnya mengorbankan ratusan
juta nyawa manusia dan hancurnya lahan-lahan tanah-tanah subur. Mereka
yang menang dalam perang menganggap dirinya sebagai jagoan dan pemenang
dunia sementara bangsa-bangsa lainnya dipandang sebagai pecundang.
Mereka lalu membuat undang-undang dan sistem yang zalim, tidak peduli
dan bahkan menistakan hak-hak bangsa lain.
Ibu dan bapak,
Pandang
Dewan Keamanan PBB sebagai warisan Perang Dunia I dan II. Dengan logika
apa mereka mendapatkan keistimewaan dan hak veeto? Nilai-nilai
kemanusiaan dan ilahi seperti apa yang bisa menerima logika ini? Dengan
keadilan? Dengan persamaan di hadapan hukum? Dengan kehormatan manusia?
Atau diskriminasi, ketidakadilan, pelanggaran HAM dan ancaman bagi
mayoritas bangsa dan negara di dunia? Ini kondisi dewan tertinggi dan
referensi pengambilan keputusan bagi perdamaian dan keamanan dunia!
Ketika diskriminasi ada dan sumber hukum tidak lagi keadilan dan
kebenaran, tapi arogansi dan kekuatan, bagaimana dapat diharapkan
terciptanya keadilan dan perdamaian? Gila kekuasaan dan egoisme sumber
rasisme, diskriminasi, agresi dan kezaliman.
Sekalipun
kini kebanyakan orang-orang rasis juga ikut-ikutan mengecam rasisme
dalam slogan dan ucapan mereka, namun ketika beberapa negara kuat punya
hak berdasarkan kepentingannya mengambil keputusan untuk negara-negara
lain, mereka dengan mudah menginjak-injak hukum dan nilai-nilai
kemanusiaan. Dan hal itu telah dilakukan oleh mereka.
Setelah
Perang Dunia II dengan alasan orang-orang Yahudi menjadi korban dalam
peristiwa holocaust dan dengan agresi mereka mengungsikan sebuah bangsa
dan mereka mengirimkan orang-orang Yahudi dari Eropa, Amerika dan dari
berbagai negara di dunia tinggal di daerah itu. Mereka akhirnya
mendirikan pemerintah yang mutlak berasaskan rasisme di Palestina
pendudukan. Sejatinya, alasan untuk menebus kerugian rasisme di Eropa,
mereka mendirikan rasisme paling kejam di tempat lain, yaitu Palestina.
Dewan
Keamanan PBB mengakui pemerintah perampok ini dan selama 60 tahun
membelanya serta memberikan kesempatan rezim ini untuk melakukan segala
bentuk kejahatan. Lebih buruk dari ini, sejumlah negara Barat dan
Amerika merasa berkewajiban untuk membela para rasisme pembantai
manusia. Ketika manusia yang masih memiliki hati nurani bersih
menyaksikan pengeboman dan pembantaian yang terjadi di Gaza dan mengecam
aksi tersebut, mereka malah membela para penjahat. Sebelum itu juga
mereka memilih diam di hadapan segala terbongkarnya kejahatan yang
dilakukan rezim ini dan mendukungnya.
Saudara-saudara yang mulia, ibu dan bapak,
Apa
alasan di balik perang terakhir seperti serangan Amerika ke Irak dan
pengiriman besar-besaran tentara ke Afganistan? Apa alasannya selain
arogansi pemerintah Amerika waktu itu, tekanan para pemodal dan penguasa
untuk melebarkan pengaruh dan hegemoni, menjamin kepentingan para
produsen senjata, penghancuran sebuah peradaban ribuan tahun,
menghancurkan bahaya potensial dan aktual negara-negara regional
terhadap Rezim Zionis Israel dan menjarah sumber-sumber energi Irak?
Jujur
saja, mengapa ada satu juta orang tewas dan cidera dan jutaan lainnya
harus mengungsi? Jujur saja, apakah serangan ke Irak dengan rencana
Rezim Zionis Israel dan sekutu mereka di pemerintah Amerika waktu itu
yang di satu sisi bersandar pada kekuasaan dan di sisi lainnya bersandar
pada para pemilik perusahaan senjata? Apakah dengan mengirimkan pasukan
ke Afganistan, perdamaian, keamanan, ketenangan dan kesejahteraan telah
kembali di negara ini?
Amerika
dan sekutunya tidak mampu bahkan hanya untuk mencegah produksi
narkotika. Kehadiran mereka di Afganistan kini malah membuat produksinya
meningkat berkali-kali lipat!
Pertanyaan
pentingnya adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika dan
sekutunya waktu itu? Apakah mereka menjadi wakil-wakil dunia? Apakah
mereka pilihan bangsa-bangsa di dunia? Apakah rakyat di dunia mewakilkan
kepada mereka untuk mengintervensi seluruh dunia (tentunya mereka lebih
banyak melakukan intervensi di kawasan kami)? Apakah aksi-aksi
pendudukan Irak dan Afganistan bukan bukti dari arogansi, rasisme,
diskriminasi, penistaan kehormatan dan kemerdekaan bangsa-bangsa?
Ibu dan bapak,
Siapa
penanggung jawab ekonomi dunia setelah terjadi krisis ekonomi dunia?
Krisis bermula dari mana? Dari Afrika, Asia atau bermula dari Amerika
yang kemudian menyebar ke Eropa dan sekutunya!
Cukup
lama mereka memaksakan undang-undang dan peraturan tidak adil ekonomi
dengan kekuatan politik dalam interaksi politik dan intenasional. Mereka
menetapkan sistem moneter dan keuangan tanpa ada pengawasan
internasional. Mereka memaksa seluruh negara dan bangsa di dunia untuk
tidak ikut campur dalam proses dan pengambilan kebijakan. Mereka bahkan
tidak pernah memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk melakukan
pengawasan. Dengan meminggirkan moral dalam berbagai hubungan, mereka
membuat undang-undang dan peraturan yang menguntungkan sebuah kelompok
penguasa dan kaya. Dengan mendefinisikan sendiri pasar bebas dan
persaingan, mereka berhasil menjegal kesempatan pihak lain memindahkan
masalah yang dimilikinya ke pihak lain.
Kini puncak krisis puluhan ribu miliar hutang dan ribuan miliar defisit anggaran telah kembali kepada mereka sendiri.
Kini
untuk memperbaiki kondisi mereka mulai menyuntikkan ratusan miliar
tanpa pendukung dari kantong rakyat Amerika sendiri dan dari seluruh
dunia kepada bank-bank, perusahaan-perusaha an besar dan pasar moneter
yang hampir bangkrut. Dengan cara ini mereka kembali membuat rakyatnya
semakin banyak hutan dan masalah menjadi semakin kompleks.
Mereka hanya memikirkan kekuasaannya saja. Bagi mereka masyarakat internasional, bahkan rakyat mereka sendiri tidak bernilai.
Pimpinan sidan, ibu dan bapak,
Akar
asli rasisme kembali pada ketidaktahuan akan hakikat manusia sebagai
makhluk terpilih dan menyimpang dan jalur kehidupan manusia dan tugas
manusia dalam penciptaan. Lalai dari penyembahaan secara sadar kepada
Allah dan pemikiran dalam filsafat kehidupan dan jalur kesempurnaan
manusia yang berasal dari hasil alami akibat komitmen terhadap
nilai-nilai ilahi dan manusiawi. Semua ini menyebabkan tataran cara
pandang seorang manusia menjadi turun yang membuatnya hanya memikirkan
kepentingan terbatas dan fana sebagai prinsip dalam berlaku. Dengan
demikian inti kekuatan yang memiliki sifat setan telah terbentuk. Dengan
menghapus kesempatan secara adil bagi pertumbuhan orang lain ia
berusaha mengembangkan diri. Sebagaimana dalam bentuk terburuknya
berubah menjadi rasisme yang tidak lagi memiliki kekangan dan kini
menjadi faktor paling berbahaya yang mengancam perdamaian dunia dan
menutup jalan terciptanya kehidapan damai.
Tidak
ragu lagi bahwa rasisme harus dinilai sebagai simbol kebodohan dalam
sejarah dan tanda-tanda kekolotan di hadapan pertumbuhan manusia
umumnya. Dari sini diharapkan kita mencari pengejawantahan rasisme dalam
penyebaran kondisi kemiskinan akan ilmu dan ketiadaan pemahaman bagi
masyarakat.
Oleh
karenanya, solusi asli dalam memerangi fenomena ini adalah menyebarkan
pemahaman masyarakat dan memperdalam pemahaman mereka mengenai filsafat
keberadaan manusia dan hakikat dunia dengan fokus manusia. Hasilnya
adalah kembalinya manusia kepada nilai-nilai spiritual, moral, keutamaan
manusia dan kecenderungan kepada Allah. Masyarakat internasional harus
dalam sebuah gerakan universal budaya demi menjelaskan lebih luas lagi
kepada masyarakat yang terkena penyakit ini dan tentunya mereka
terkebelakang. Bila ini dilakukan simbol keburukan dan kekotoran ini
bakal tergerus dengan cepat.
Saudara-saudara yang terhormat,
Kini
masyarakat internasional menghadapi semacam rasisme yang keburukannya
merusak citra manusia di awal mileniuk ketiga dan mempermalukan umat
manusia.
Zionisme
Internasional simbol mutlak rasisme yang berbohong atas nama agama dan
memanfaatkan simpati keagamaan demi menyembunyikan wajah buruknya dari
orang-orang yang tidak punya informasi. Namun yang harus diperhatikan
dengan serius adalah upaya sebagian kekuatan besar dan pemilik
kepentingann luas di dunia dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi,
pengaruh politik dan media berusaha sekuat tenaga mendukung Rezim Zionis
Israel dan mengurangi keburukannya. Di sini sudah bukan masalah
kebodohan!
Oleh
karenanya, tidak boleh mencukupkan diri dengan aksi-aksi budaya untuk
melawan fenomena buruk ini, tapi yang harus dilakukan adalah mengakhiri
penyalahgunaan Israel dan para pendukungnya akan lembaga-lembaga
internasional sebagai alat politiknya. Dengan menghormati keinginan
bangsa-bangsa lain dan memperkuat tekad negara-negara untuk mengikis
habis rasisme ini serta berani mengambil langkah memperbaiki hubungan
internasional.
Tidak
ragu lagi kalian semua tahu ada upaya besar kekuatan-kekuatan dunia
untuk menyelewengkan tugas penting ini dalam pertemuan ini.
Patut
disayangkan bahwa diplomasi dukungan terhadap Zionis Israel memiliki
arti ikut serta secara transparan dalam setiap aksi kejahatan dan ini
menambah tanggung jawab wakil-wakil terhormat yang hadir untuk
membongkar aksi anti manusia dan segera memperbaiki hubungan dan
perilaku. Harus diketahui bahwa mengenyampingkan kapasitas besar dunia
seperti konferensi ini merupakan bukti asli membantu berlanjutnya
keberadaan rasisme paling buruk. Konsekwensi membela HAM saat ini
pertama adalah membela hak bangsa-bangsa untuk bebas dalam mengambil
keputusan penting dunia tanpa campur tangan pihak-pihak lain dan kedua,
harus melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki struktur dan hubungan
internasional.
Mencermati hal ini, konferensi ini menjadi ujian besar dan opini dunia hari ini dan esok akan menilai apa yang kita lakukan.
Pimpinan sidang, ibu dan bapak,
Kondisi
dunia dengan cepat tengah mengarah pada perubahan prinsip. Relasi
kekuatan tampak sangat rapuh. Suara patahnya tulang punggung kezaliman
dunia telah terdengar. Struktur politik dan ekonomi makro tengah menuju
kehancurannya. Krisis politik dan keamanan semakin dalam dan krisis
ekonomi yang semakin meluas dan tidak ada secercah harapan untuk untuk
memperbaikinya. Berbagai dimensi baik kuantitas dan kualitas
transformasi di berbagai bidang untuk maju sangat menakjubkan. Saya
berkali-kali menekankan agar kembali dari jalur salah dalam mengelola
dunia saat ini dan memperingatkan bila terlambat menyikapi masalah ini.
Kini dalam konferensi internasional tak ternilai kepada kalian dan
setiap pemimpin, pemikir dan kepada semua bangsa di dunia yang haus akan
perdamaian, kebebasan, kemajuan dan kesejahteraan saya ingin mengatakan
bahwa pengelolaan tidak adil yang menguasai dunia telah berakhir!
Kebuntuan
ini tidak dapat dihindarkan karena muncul dari logika pengelolaan yang
bersumber dari pemaksaan zalim. Karena logika gerakan dunia merupakan
gerakan transenden, punya tujuan, manusia sebagai fokus dan
kecenderungan kepada Allah. Gerakan yang akan melawan setiap kebijakan
dan program yang tidak memihak kepentingan bangsa-bangsa dunia.
Kemenangan kebenaran atas kebatilan dan masa depan cerah manusia
berdasarkan sistem dunia yang adil merupakan janji Allah dan para nabi,
bahkan harapan seluruh masyarakat dan generasi. Terciptanya masa depan
seperti ini merupakan konsekwensi dari kebijaksanaan dalampenciptaan dan
menjadi kepercayaan semua hati orang yang percaya kepada Allah dan
posisi tak ternilai manusia.
Pembentukan
masyarakat dunia praktis memungkinkan terciptanya sistem bersama dunia
dan dengan ikutnya para ilmuwan, para pemimpin dan masyarakat dunia
untuk ikut serta secara aktif dan adil dalam pengambilan keputusan makro
dan prinsip merupakan jalur pasti dari tujuan besar ini. Kini kapasitas
keilmuan, teknik, dan teknologiinformasi dan komunikasi mampu membentuk
pemahaman bersama dan luas dari masyarakat dunia dan sebagai sarana
bagi terciptanya satu sistem bersama. Kini tanggung jawab besar ini
berada di pundak para pendidik, ilmuwan dan negarawan seluruh dunia yang
percaya akan jalan pasti ini mampu memainkan peran historisnya. Saatnya
saya ingin menekankan satu hakikat bahwa Kapitalisme Barat sama dengan
Komunisme telah berakhir karena tidak mampu melihat manusia sebagai apa
adanya dan berusaha untuk memaksakan jalan dan tujuan yang diciptakan
untuk manusia.
Ketimbang
memperhatikan nilai-nilai manusia dan ilahi, keadilan,kebebasan cinta
dan persaudaraan, malah menjadikan persaingan keras guna meraih
kepentingan materi, individu dan kelompok sebagai prinsip hidupnya.
Kini
dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan memahami
keharusanmengubah jalan dan kondisi saat ini, mari kita semua bertekad
untuk berusaha di segala bidang. Sekaitan dengan hal ini dan
sebagaipembicaraan terakhir, saya mengajak semua untuk memperhatikan dua
poin penting:
1.
Perubahan kondisi dunia dan itu pasti bisa dilakukan, namun
perludiketahui bahwa hal ini hanya dapat dilakukan dengan kerjasama
seluruh negara dan bangsa. Oleh karenananya, harus memanfaatkan seluruh
kapasitas yang ada untuk kerjasama internasional. Kehadiran saya dalam
konferensi ini sebagai penghormatan atas masalah penting begitu
jugamasalah HAM dan pembelaan hak-hak bangsa dalam menghadapi fenomena
buruk rasisme bersama kalian para ilmuwan.
2.
Mencermati tidak berfungsinya sistem-sistem yang ada dan relasipolitik,
ekonomi, keamanan dan budaya internasional perlu melakukan perubahan
dalam struktur yang ada dengan memperhatikan nilai-nilai ilahi dan
manusiawi, analisa yang benar dan realistis mengenai manusia,
berdasarkan keadilan dan memberikan nilai kepada hak semua manusia di
seluruh dunia, para hegemoni harus mengakui kesalahan sebelumnya dan
mengubah cara berpikir dan berlaku. Sekaitan dengan masalah ini,
perubahan segera Dewan Keamanan PBB, menghapus keistimewaan
diskriminatif hak veto, perubahan sistem moneter dan keuangan dunia
harus segera dijadikan agenda untuk dibicarakan. Jelas, tidak memahami
pentingnya perubahan segera sama dengan biaya lebih besar perubahaan itu
sendiri.
Saudara-saudara saya yang terhormat,
Ketahuilah,
gerakan menuju keadilan dan kemulian manusia bak gerak cepat dalam arus
air. Jangan sampai kita melupakan eliksir cinta. Kepastian masa depan
cerah bagi manusia merupakan modal besar yang mampu membuat kita semakin
mengerti dan berharap untuk berusaha menciptakan dunia yang penuh
dengan cinta, nikmat, tidak ada lagi kemiskinan, semua mendapat rahmat
Allah dalam kepemimpinan manusia sempurna. Mari kita berusaha untuk
memiliki saham dalam masalah penting ini!
Dengan harapan akan hari cerah dan indah!
Kepada pemimpin sidang, Sekjen PBB dan kepada kalian semua yang mendengarkan pidato ini, saya mengucapkan terima kasih banyak.
Semoga sukses dan tetap jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar