marah, melelahkan..tapi kadang harus | for everyone |
sama, saya juga.
macam
macam cara orang mengungkapkan cara marahnya. ada yang diam, nangis,
mengungkapkan dengan kata-kata, bahkan ada yang sampai ke level kontak
fisik. setiap manusia yang katanya udah dari sananya punya hawa nafsu,
hampir tiap detik dalam hidupnya diberi kesempatan untuk mengontrol hawa
nafsunya yang satu ini karena cobaan bisa datang kapan saja dan dari
mana saja
dipahami sebagian besar orang, antonimnya marah itu sabar.
masa iya gitu?
hmm, mungkin keraguan saya ikut mainstream ini karena belum tentu benar-tidaknya definisi sabar yang dipahami kebanyaan orang.
ketika
kita tertimpa sakit kita harus sabar, banyak berdoa pada Tuhan, banyak
zikir ...okelah, saya merasakan kebenaran di dalam hal ini
ketika
kita mendapat kecelakaan hingga lumpuh karena ada pengendara
ugal-ugalan yang cukup gila untuk nyetir, terus kita juga harus
sabar...okelah, ini juga ujian dari Tuhan, tapi gak hanya sampai di situ
kan sabarnya? tetap ada hak diri kita yang harus kita perjuangkan
dengan sabar dan tabah. dan kita berhutang pada jiwa kita untuk
melunaskannya. justru kalau kita duduk diam saja itu bukan sabar, tapi
lebih ke putus asa.
kalau
kesabaran itu adalah sesuatu yang diperintahkan Tuhan, pastilah harus
ada unsur keadilan yang harus ditegakkan di dalam makna sabar tsb.
karena di dalam beberapa syariat agama yang kudu harus fardhu ain kita
tegakkan, ada titah yang tak bisa diganggu gugat dari sang pencipta agar
makhluk termulia-Nya ini menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar.
gak
gampang. pasti. apalagi kalo urusannya sama imej yang harus dijaga.
malu hati ah marah marah(pengalaman, hehe)...nanti dicap galak
lagi..bermacam respon diri yg bisa mencegah seseorang dari memenuhi
haknya sendiri. kalau sudah begini, mau tidak mau, suka tidak suka, kita
bisa saja mengabaikan setidaknya hak-hak dari 2 pihak, hak diri kita
sendiri untuk memperoleh keadilan, dan hak orang lain yang telah
menzalimi kita, karena adalah adil secara logika, bahwa orang yang zalim
itu punya hak untuk mengetahui tentang kezaliman yang telah dia
lakukan.
jadi
keknya, marah itu walaupun melelahkan ada kalanya merupakan jalan yang
harus kita tempuh dalam rangka bersabar...tapi tentu saja marahnya harus
punya alasan; dilakukan untuk menegakkan keadilan kaan..dan mesti harus
pake etiket kali yaa..
yang
hari ini terpaksa harus marah...tapi gak sampe gebrak meja kok...
apalagi ngelempar barang..aduh gak banget deh..amit amit jabang baby
deh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar