Rabu, 28 November 2012

gara-gara jam dan sidang pansus-JK

Jan 15, '10 1:00 PM
for everyone
kemarin gerhana kan yah? katanya bisa kelihatan jelas ya?
saya sudah wanti2 ke diri, supaya siap2 ikutan menyaksikan secara live..kan gak setiap hari tuh...pulang dari antar-jemput zahra, segera saya kerjakan tugas harian. sedikit2 melirik jam dinding... ah masih lama..liat jam lagi... masih lama..sampai akhirnya saya dengar laporan di tivi bahwa di jakarta gerhana cicncinnya sudah berakhir sejak setengah jam lalu. HAHHH??!! ngomong sendiri(karena memang lagi sendirian, hehe), " lho lho..katanya jam 1/2 3 an...ini kan masih jam 2 kurang...tuh kan, jarum panjang di angka 9, dan jarum pendeknya hampir di angka 2...dan jarum detiknyaa....umm..tunggu dulu..itu detiknya kenapa gak bergerak-gerak ya?...healah...sudah tewas ternyata batre-nya...apeesshh...ya sudah lah..nonton di tivi saja, enak lebih jelas..gak usah keluar rumah pula..(menghibur diri)
----------------------------------------------------

selama 3 hari kemarin, ada acara lumayan menarik di tivi. apalagi kalau bukan sidang pemeriksaan pansus. berhubung zahra biasanya sudah sampai rumah jam 1/2 satu-an, jadi saya sempat mengikuti acara tsb. tapi yaa tentu saja diselingi acara masak-memasak dll, hehe maklum gak kuat bayar asisten RT. waktu robert tantular, saya berhasil membagi waktu antara mengikuti sidang dengan satu kuali opor ayam dan bayam bening :D begitu juga saat sri mulyani, berhasil menyambinya dengan ikan padeh dan salad sayur buah(gampang sih, hehe) nah hari ke-3 nih yg kacau..saking serunya ngeliat raja minyak unjuk gigi, ditambah jawaban2 seru JK, nasib ungkepan buat ayam goreng saya berakhir gosong..hiks..mana pasar udah tutup lagi. tapi untung ada yg masih gak gosong2 banget..jadi disortir deh...kesian si zahra..

tapi, memang seru yah hari ke tiga kemarin itu..ada satu moment yg benar2 bikin geli. waktu (kalau gak salah namanya) beni, menanyakan pada JK, "bagaimana reaksi bapak sebagai seorang pengusaha jika menaruh uang di bank 5 milyar, tapi ketika akan ditarik, bank hanya bisa mengembalikan 2 milyar. sisanya, tidak bisa dibayar/hilang karena bank kolaps". lalu dijawab jk, "itu adalah resiko seorang pengusaha. setiap pengusaha harus sudah paham tentang resiko dari setiap tindakannya..."

dari wajah si penanya(beni) tampak sekali kalau ini bukan jawaban yg dia prediksi sebelumnya..mungkin dia memprediksi sebuah jawaban yang lebih menyerupai.."ya saya akan menuntut uang itu kembali utuh..tidak perduli apapun cara yg digunakan si bank memperoleh uangnya.."

kalau saja jawaban ini yg terlontar, tentu akan memudahkan si penanya untuk membuat ide "pertolongan bail out memang sangat penting untuk menjamin kepentingan nasabah(rakyat)" , menjadi dapat diterima. tapi kenyataan bukan begitu jawaban jk. wahahaha..puyeng juga kelihatanya si penanya itu...

secara pribadi, ada hal yang mengganjal mengenai signifikansi kehadiran bank swasta...bagi saya cukup aneh. berangkat dari pertanyaan yang  sederhana sekali. jika saat sekelompok orang/golongan mendapat keuntungan..mereka berhak menikmati keuntungan tsb bagi mereka sendiri..tapi ketika mereka dirundung kebangkrutan, kenapa juga kita-kita yg tidak pernah menikmati keuntungan di saat mereka dalam kondisi untung ini yang harus ikut menanggung penderitaan akibat kegagalan mereka? apa kabarnya keadilan?


cape' ah. mending pamer foto masakanku aja deh..hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar