jiwa yang senantiasa berkeluh kesah...hiks | for everyone |
apaan siiih...sok rendra gitu deh dev..hehe
tapi, apa mau dikata. demikianlah adanya. saya tidak sedang mengenaralisir. tapi lebih tepatnya mengklaim diri.
jadi, biasanya setiap selesai sesi terapi hariannya, zahra langsung makan siang. dan biasanya saya menanamkan ke zahra bahwa makan itu harus habis bis, tuntas tas. makan siangnya biasanya berupa nasi dan disantap masih di dalam area sentra terapi-nya.
nah, waktu sebelum bulan ramadhan sih biasa aja ngasih makan zahra di tempat umum gitu..tapi semenjak puasa, yaa agak jengah juga ya..walhasil, saya jadi memburu-buru-i zahra, agar segera menghabiskan makananya. dan ini tampaknya malah membuat zahra agak stres..makannya malah jadi lebih lambat..
seperti kemarin. setelah makan hampir 45 menit belum lagi selesai menghabiskan makannya, zahra sudah saya tanya: "zahra sudah kenyang?", dia menjawab: "kenan(baca:kenyang)"
ya sudah tanpa memikirkan efek apa yang bisa terjadi nantinya, saya bantu ia berbenah dan masuk ke kendaraan lalu mulai menghidupkan mesin mobil. baruuu saja beberapa meter menjauh dari tempat terapi zahra mengambil lunch box-nya dan bilang ke saya: "ummah..zahra..mau..makan.." sambil pasang tampang iba..halah halah...kumaha iyeu..dengan tetap berusaha lemah lembut saya katakan pada nya bahwa saya sedang nyetir dan susah kalau sambil suapin dia. tapi dia mulai ngambek nangis, dan mencoba membuka kotak makan sendiri dan berakhir dengan nasi2 mulai bertebaran di sana sini..healah..untung saja tak lama kemudian ada lampu merah. maka saya mulai menyuapi dia (habis daripada tambah berantakan..), dan baru hari itu saya bersyukur kalau di jakarta ini setiap beberapa meter ada lampu merah, jadi saya bisa nyetir sambil nyuapin anak (blessing in disguise, lol).
sempat terbersit, kalauuu saja saya punya baby sitter..atau paling gak supir lah..jadi kan gak perlu multi tasking begini..tapi saat itu juga Allah langsung "menggetok" kepala saya. tidak jauh dari sebuah perempatan lampu merah, saya melihat seorang wanita pemulung yang sedang mengais sampah sambil menggendong anakbalitanya yang sedang memegang makanan..
malunya gak ketulungan...
semoga Allah yang maha dermawan dan pemaaf mengampuni hambaNya yang masih sering kufur nikmat ini..
tapi, apa mau dikata. demikianlah adanya. saya tidak sedang mengenaralisir. tapi lebih tepatnya mengklaim diri.
jadi, biasanya setiap selesai sesi terapi hariannya, zahra langsung makan siang. dan biasanya saya menanamkan ke zahra bahwa makan itu harus habis bis, tuntas tas. makan siangnya biasanya berupa nasi dan disantap masih di dalam area sentra terapi-nya.
nah, waktu sebelum bulan ramadhan sih biasa aja ngasih makan zahra di tempat umum gitu..tapi semenjak puasa, yaa agak jengah juga ya..walhasil, saya jadi memburu-buru-i zahra, agar segera menghabiskan makananya. dan ini tampaknya malah membuat zahra agak stres..makannya malah jadi lebih lambat..
seperti kemarin. setelah makan hampir 45 menit belum lagi selesai menghabiskan makannya, zahra sudah saya tanya: "zahra sudah kenyang?", dia menjawab: "kenan(baca:kenyang)"
ya sudah tanpa memikirkan efek apa yang bisa terjadi nantinya, saya bantu ia berbenah dan masuk ke kendaraan lalu mulai menghidupkan mesin mobil. baruuu saja beberapa meter menjauh dari tempat terapi zahra mengambil lunch box-nya dan bilang ke saya: "ummah..zahra..mau..makan.." sambil pasang tampang iba..halah halah...kumaha iyeu..dengan tetap berusaha lemah lembut saya katakan pada nya bahwa saya sedang nyetir dan susah kalau sambil suapin dia. tapi dia mulai ngambek nangis, dan mencoba membuka kotak makan sendiri dan berakhir dengan nasi2 mulai bertebaran di sana sini..healah..untung saja tak lama kemudian ada lampu merah. maka saya mulai menyuapi dia (habis daripada tambah berantakan..), dan baru hari itu saya bersyukur kalau di jakarta ini setiap beberapa meter ada lampu merah, jadi saya bisa nyetir sambil nyuapin anak (blessing in disguise, lol).
sempat terbersit, kalauuu saja saya punya baby sitter..atau paling gak supir lah..jadi kan gak perlu multi tasking begini..tapi saat itu juga Allah langsung "menggetok" kepala saya. tidak jauh dari sebuah perempatan lampu merah, saya melihat seorang wanita pemulung yang sedang mengais sampah sambil menggendong anakbalitanya yang sedang memegang makanan..
malunya gak ketulungan...
semoga Allah yang maha dermawan dan pemaaf mengampuni hambaNya yang masih sering kufur nikmat ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar