Rabu, 28 November 2012

terkadang kami hanya perlu kalian bereaksi secara "normal".

Mar 8, '11 11:46 AM
for everyone
tadi siang saya kedatangan tamu yg masih kerabat dengan ibu saya.  beliau diajak ibu saya berkunjung ke tempat saya karena kebetulan dia sedang melakukan lawatan singkat di jakarta. 

singkat cerita, dia melihat zahra dan mengatakan sesuatu yang seperti ini:
"zahra cantik sekali ya...kalau saja dia normal...pasti bisa (meraih prestasi)macam-macam deh."

wow..

langsung saja saya tunjukan ke beliau video-video zahra yang sedang berenang, sedang main drum, sedang wall climbing..tak lupa saya pamerkan hasil lukisan zahra di atas kanvas.

baru deh dia ngeh, kalau ternyata autisme tampaknya sejauh ini tidak menghalangi zahra dari melakukan hal-hal yang dapat dilakukan anak-anak umumnya...semoga saja persepsi ini menetap permanen di benak beliau. amiin.

yang kerap mengganjal saya adalah reaksi spontan yang berakar dari rasa sok tahu ini. belum juga paham tentang sebuah konsep, eh kok ya berani-berani ya buat asumsi dengan dasar yang gak jelas, walhasil konklusi nya pun salah dong. dan ini bisa terjadi di segala terma loh. seremnya lagi, sikap semacam ini bisa berujung konflik, dari mulai level pena sampai senjata.

bukan bermaksud untuk menjelek-jelekan kerabat sendiri, saya hanya ambil sampel dari data primer(dari pengalaman langsung) yang cukup representatif saya kira, karena lazim dialami oleh keluarga yg dianugrahi anak dengan special needs. 

saya sering berkhayal, alangkah lebih indahnya dunia ini jika kita berusaha untuk tidak mengambil kesimpulan secara terburu-buru. gak pernah berhenti memimpikannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar