Rabu, 28 November 2012

3 Ramadhan 1430 H. sebuah catatan

Aug 24, '09 5:36 AM
for everyone
tadi,sesaat sebelum azan subuh. setelah menyisakan waktu sejenak untuk berdialog(yang mana porsinya nyata2 tidak berimbang dengan porsi waktu yg digunakan untuk hal2 lain dalam sehari, hiks) , atau lebih tepatnya mengemis rahmah dari sang pemilik jiwa yang maha kaya, terbersit jawaban untuk berbagai pertanyaan yg akhir-akhir ini kian rajin berkelebat di kepala. perlahan tapi pasti menzalimi paru-paru yg sedang menjalankan tugasnya, dan akhirnya mencapai level usurpasi jiwa.

lebay? memang. tapi terkadang pada beberapa peristiwa yg terjadi dalam hidup, mereka memang layak dipandang demikian. dan keseriusan(baca:ke-lebay-an) kita dalam menyikapi hal tsb, ternyata secara mengejutkan dapat memberi kontribusi yg cukup signifikan dalam memetakan masalah yg sebenarnya.

berikut catatan pribadi saya menjelang subuh tadi. semoga Allah senantiasa menolong diri saya.

mungkin kita memang tidak bisa memilih
di bagian kehidupan sebelah manakah gerangan, ujian akan datang
tapi kita selalu punya pilihan, untuk menyerahkan segala urusan ini pada Allah. karena Dialah yang maha tahu apa sebenarnya kebutuhan kita. dan terlepas dari percaya atau tidaknya seseorang pada kuasa-Nya, Dia tetap memenuhi kebutuhan hambaNya

di tengah maraknya pameran ketidakberdayaan kita sebagai manusia
sepertinya Allah bermaksud memberitahukan pada kita
bahwa Dia ingin kita berserah diri padaNya
Dia ingin kita merasakan nikmatnya berada pada level ketika memanggil namaNya kita bersikap selayaknya seorang hamba terhadap tuannya. perasaan yang datang dari kesadaran bahwa tidak ada siapapun atau seorangpun yang dapat menolong kita selain Dia.
karena ternyata memang demikianlah hakikat manusia.
modal apa lagi yang kita miliki untuk menunjukkan keimanan kita selain keberserahan diri dan perasaan perlu pada rahmahNya?

jelas sekali bahwa, Dia ingin kita bergegas padaNya. Dia ingin kita tiada berhenti mengharapkan cintaNya. Dia ingin, dalam setiap hembusan nafas kita yang menjadi kian sesak, kita mengucap asmaNya. Dia ingin kita menitikkan air mata seraya mengiba agar Ia yang kedermawananNya tidak berbatas, melimpahkan karuniaNya pada kita.

Dia ingin memeluk kita...


semoga Ia pemilik semesta yang tidak pernah lalai menjaga setiap ciptaanNya, tidak akan pernah membiarkan kita mendekati keadaan berputus asa dari RahmatNya. Amiin Yaa Robbal alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar